Setiap wilayah di Nusantara mempunyai kesenian tradisional baik berupa kerajinan tangan, seni musik dan juga seni tari tradisional. Seni tari tradisional merupakan tarian yang tumbuh dan juga berkembang di suatu daerah dan diwariskan secara turun-temurun. Tari Rakyat adalah salah satu jenis dari tari tradisional.
Tari rakyat merupakan salah satu bentuk tari tradisional yang tumbuh serta berkembang di kebudayaan lokal. Tari rakyat sudah ada sejak jaman dahulu dan terwariskan secara turun-temurun. Ciri dari tari rakyat sendiri adalah mempunyai unsur tari yang sederhana dan bernuansa sosial. Berikut ini adalah macam-macam tari rakyat yang harus kita ketahui dan lestarikan bersama.
1. Tari Lengger
Tari Lengger merupakan salah satu tari rakyat yang berasal dari Jawa tengah. Tarian ini biasanya dimainkan oleh 1 laki–laki dan 1 perempuan. Tarian ini dahulunya dianggap negatif sebab gerakan dan juga adegan dalam tarian ini dianggap bisa mengundang nafsu. Tapi akhirnya tarian ini berhasil dirubah citranya oleh Sunan Kalijaga dan tarian ini dibuat sebagai sarana dakwah yang mana didalamnya disisipkan ajaran agar selalu mengingat Tuhan.
Dalam pertunjukannya, jenis tarian ini pada umumnya dimainkan oleh dua orang yakni 1 orang laki–laki dan 1 orang perempuan. Dalam tarian tersebut ada beberapa babak, dimana setiap babak dimainkan dalam kurun waktu 10 menit. Keunikan dari tarian ini terletak di kostum penarinya, untuk kostum penari wanita biasanya memakai kain jarit, kemben, mahkota, dan juga selendang serta di padukan dengan make up yang nembuat penari semakin terlihat cantik. Untuk penari pria hanya memakai baju panjang / rompi, celana selutut, ikat kepala, kain jarit sepanjang paha dan topeng. Dalam pertunjukannya, jenis Tari rakyat ini biasanya di iringi musik seperti calung, gambang, kendang, saron, gong dll.
2. Tari Orek-orek
Tari yang termasuk Tari Rakyat ini memang tak cukup dikenal di luar daerah. Tapi di ngawi jenis tari Rakyat ini sangatlah terkenal. Tari orek-orek adalah satu dari macam-macam tari rakyat yang muncul sekitar tahun 1945. Tari Orek-orek termasuk bagian dari tari pergaulan sebab tarian ini hanya untuk hiburan saja. Tapi sekarang jenis tari Orek-Orek telah menjadi tari pertunjukan, dengan harapan tarian ini bisa dikenal kembali oleh semua masyarakat yang melihatnya. Tari Orek-orek sebetulnya berasal dari Jawa Tengah, lalu digarap dan juga dikembangkan lagi di Kabupaten Ngawi.
Tari Orek-orek merupakan tarian khas Kabupaten Ngawi yang dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan perempuan. Jenis tari ini adalah salah satu bentuk kesenian yang menyuguhkan tari kerakyatan dengan iringan alat musik berupa gamelan. Tanpa hadirnya musik pengiring, maka tarian Rakyat satu ini kurang semarak. Tari Orek-orek menggambarkan masyarakat sesudah selesai bekerja, bergotong-royong, menari gembira untuk melepaskan segala rasa lelah dan juga kepenatan. Gerak dari tari Orek-orek sangatlah sederhana, diulang-ulang, dan juga monoton, tapi sampai sekarang masih tetap diminati dan eksis.
3. Tari Sintren
Tari Sintren adalah salah satu jenis tari dari banyak macam-macam tari rakyat yang berasal dari Jawa tengah dan juga Jawa barat. Selain gerakan tarinya, tarian jenis ini juga populer dengan unsur mistisnya sebab adanya ritual khusus di dalam tari ini berupa pemangilan roh atau dewa. Tari Sintren telah tersebar luas di beberapa tempat di Jawa barat dan Jawa tengah seperti di Cirebon, Indramayu, Majalengka, Brebes, Pekalongan, Pemalang dan Banyumas.
Menurut sejarahnya, jenis tarian ini bermula dari kisah cinta Raden Sulandono dan Sulasih yang tak memperoleh restu dari orang tua Raden Sulandono. Hal ini yang membuat Ibunya memerintahkan Raden Sulandono untuk bertapa dan diberikan 1 lembar kain sebagai sarana untuk bertemu dengan kekasihnya Sulasih setelah menyelesaikan pertapaannya. Sedangkan Sulasih diminta untuk menjadi penari dalam setiap acara bersih desa sebagai syarat untuk bisa bertemu dengan Raden Sulandono.
Malam itu ketika bulan purnama, Raden Sulandono akhirnya turun dari pertapaannya dan bersembunyi sambil terus membawa kain dari ibunya. Ketika Sulasih menari, ia di rasuki oleh kekuatan Dewi Rantamsari. Melihatnya, Raden Sulandono pun langsung melemparkan kain tersebut dan Sulasih pingsan. Dengan segala kekuatan yang di punyai oleh Raden Sulandono, Sulasih bisa dibawa kabur dan keduanya akhirnya bersatu dalam cinta. Semenjak itulah sebutan Sintren muncul sebagai dasar dari Tari Sintren ini. Istilah Sintren sedniri merupakan keadaan ketika penari mengalami kesurupan.
Itulah tadi macam-macam tari rakyat yang ada di Indonesia. Selain tari Rakyat, masih banyak sekali jenis tari lain khususnya tari daerah. Salah tempat yang terkenal di Indonesia yaitu Jakarta. Di Jakarta ada sebuah daerah bernama betawi yang mempunyai tari daerah. Apa saja tarian daerah di betawi?.. langsung saja simak ulasan macam-macam tarian betawi.
Tari rakyat merupakan salah satu bentuk tari tradisional yang tumbuh serta berkembang di kebudayaan lokal. Tari rakyat sudah ada sejak jaman dahulu dan terwariskan secara turun-temurun. Ciri dari tari rakyat sendiri adalah mempunyai unsur tari yang sederhana dan bernuansa sosial. Berikut ini adalah macam-macam tari rakyat yang harus kita ketahui dan lestarikan bersama.
1. Tari Lengger
Tari Lengger merupakan salah satu tari rakyat yang berasal dari Jawa tengah. Tarian ini biasanya dimainkan oleh 1 laki–laki dan 1 perempuan. Tarian ini dahulunya dianggap negatif sebab gerakan dan juga adegan dalam tarian ini dianggap bisa mengundang nafsu. Tapi akhirnya tarian ini berhasil dirubah citranya oleh Sunan Kalijaga dan tarian ini dibuat sebagai sarana dakwah yang mana didalamnya disisipkan ajaran agar selalu mengingat Tuhan.
Dalam pertunjukannya, jenis tarian ini pada umumnya dimainkan oleh dua orang yakni 1 orang laki–laki dan 1 orang perempuan. Dalam tarian tersebut ada beberapa babak, dimana setiap babak dimainkan dalam kurun waktu 10 menit. Keunikan dari tarian ini terletak di kostum penarinya, untuk kostum penari wanita biasanya memakai kain jarit, kemben, mahkota, dan juga selendang serta di padukan dengan make up yang nembuat penari semakin terlihat cantik. Untuk penari pria hanya memakai baju panjang / rompi, celana selutut, ikat kepala, kain jarit sepanjang paha dan topeng. Dalam pertunjukannya, jenis Tari rakyat ini biasanya di iringi musik seperti calung, gambang, kendang, saron, gong dll.
Tari Lengger Jawa Tengah |
2. Tari Orek-orek
Tari yang termasuk Tari Rakyat ini memang tak cukup dikenal di luar daerah. Tapi di ngawi jenis tari Rakyat ini sangatlah terkenal. Tari orek-orek adalah satu dari macam-macam tari rakyat yang muncul sekitar tahun 1945. Tari Orek-orek termasuk bagian dari tari pergaulan sebab tarian ini hanya untuk hiburan saja. Tapi sekarang jenis tari Orek-Orek telah menjadi tari pertunjukan, dengan harapan tarian ini bisa dikenal kembali oleh semua masyarakat yang melihatnya. Tari Orek-orek sebetulnya berasal dari Jawa Tengah, lalu digarap dan juga dikembangkan lagi di Kabupaten Ngawi.
Tari Orek-orek merupakan tarian khas Kabupaten Ngawi yang dimainkan secara berpasangan oleh laki-laki dan perempuan. Jenis tari ini adalah salah satu bentuk kesenian yang menyuguhkan tari kerakyatan dengan iringan alat musik berupa gamelan. Tanpa hadirnya musik pengiring, maka tarian Rakyat satu ini kurang semarak. Tari Orek-orek menggambarkan masyarakat sesudah selesai bekerja, bergotong-royong, menari gembira untuk melepaskan segala rasa lelah dan juga kepenatan. Gerak dari tari Orek-orek sangatlah sederhana, diulang-ulang, dan juga monoton, tapi sampai sekarang masih tetap diminati dan eksis.
Tari Orek-Orek Ngawi |
3. Tari Sintren
Tari Sintren adalah salah satu jenis tari dari banyak macam-macam tari rakyat yang berasal dari Jawa tengah dan juga Jawa barat. Selain gerakan tarinya, tarian jenis ini juga populer dengan unsur mistisnya sebab adanya ritual khusus di dalam tari ini berupa pemangilan roh atau dewa. Tari Sintren telah tersebar luas di beberapa tempat di Jawa barat dan Jawa tengah seperti di Cirebon, Indramayu, Majalengka, Brebes, Pekalongan, Pemalang dan Banyumas.
Menurut sejarahnya, jenis tarian ini bermula dari kisah cinta Raden Sulandono dan Sulasih yang tak memperoleh restu dari orang tua Raden Sulandono. Hal ini yang membuat Ibunya memerintahkan Raden Sulandono untuk bertapa dan diberikan 1 lembar kain sebagai sarana untuk bertemu dengan kekasihnya Sulasih setelah menyelesaikan pertapaannya. Sedangkan Sulasih diminta untuk menjadi penari dalam setiap acara bersih desa sebagai syarat untuk bisa bertemu dengan Raden Sulandono.
Malam itu ketika bulan purnama, Raden Sulandono akhirnya turun dari pertapaannya dan bersembunyi sambil terus membawa kain dari ibunya. Ketika Sulasih menari, ia di rasuki oleh kekuatan Dewi Rantamsari. Melihatnya, Raden Sulandono pun langsung melemparkan kain tersebut dan Sulasih pingsan. Dengan segala kekuatan yang di punyai oleh Raden Sulandono, Sulasih bisa dibawa kabur dan keduanya akhirnya bersatu dalam cinta. Semenjak itulah sebutan Sintren muncul sebagai dasar dari Tari Sintren ini. Istilah Sintren sedniri merupakan keadaan ketika penari mengalami kesurupan.
Tari Sintren Jawa Tengah |
Itulah tadi macam-macam tari rakyat yang ada di Indonesia. Selain tari Rakyat, masih banyak sekali jenis tari lain khususnya tari daerah. Salah tempat yang terkenal di Indonesia yaitu Jakarta. Di Jakarta ada sebuah daerah bernama betawi yang mempunyai tari daerah. Apa saja tarian daerah di betawi?.. langsung saja simak ulasan macam-macam tarian betawi.